Saya tidak akan lupa sebelum saya ingat ,saya mencoba untuk menulis,namun saya lupa dengan apa yang akan saya tulis Karya
juga tak jua ada .Hanya memikirkan bagaimana kehidupan yang ada, , difikiran
saya Selalu terbayang bagaimana menjalaninya,sekarang saya sudah
menjadi seorang mahasiswa,sudah terlepas
dari kekangan orang tua saat ini saya benar-benar bertempu dengan apa yang
semua sifat dan kepribadian yang saya
munculkan,saya bisa berbuat apa saja semua tergantung pada pilihan saya
kelak saya akan mempertanggung jawabkan semuanya .
Bukan dia atau dirinya juga
bahkan bukan kamu atau dirimu tapi saya
dan dirisaya,semuanya sayalah yang
menentukan saya mau apa bergantung dari
sikap saya.Nanti apakah saya bisa ????
jika hanya bertanya pada rumput yang bergoyang adakah jawaban yg di
harap-harapkan. Baru saya sadari bahwa subuh telah di telan oleh pagi, rebah
bayang memanjang termangu sendiri , awan kelabu mengendap tak mampu endus,
kemana senyum dan tawa pergi .minder minder minder keburukan inilah yang tidak pernah pergi
dari diri saya, tidak akan pergi atau hanya masih belum bisa, sampai
saat ini belum di pastikan oleh saya untuk jawaban yang tepatnya. Tidak banyak saya menciptakan
puisi namun itu semua cukup untuk mengisi hati dan hari-hari yang sepi.
Saat ini saya
adalah saya, tidak seperti yang saya pernah harapkan menjadi orang yang luar
biasa namun harapan dan angan-angan sudah terlalu jauh sehingga tidak
kesampaian.kini tiada lagi bahagia yang saya rasakan kala hampa di temani duka ,tiada yang indah setelah saya merasa semua perubahan yang saya rasakan, memukul sepiku,
terusik jiwa ku
bebanlah semakin kian menunggu dalam benaku.ketika semua orang tersenyumdalam selimut kebahagian mereka aku merasa terjatuh,mungkin saya memang lemah selalu saja terpaku oleh harapan semu, bagaimana yea saya mengartikan semua ini,saya mencoba bertanya,bertanya pada malam dia hanya membisu bertanya pada siang juga sama lalu saya tanya pada angin,juga berlalu, tidak ada yang memberikan jawaban, sampai mulut mengucap kan mengapa mengapa dan mengapa!!!
bebanlah semakin kian menunggu dalam benaku.ketika semua orang tersenyumdalam selimut kebahagian mereka aku merasa terjatuh,mungkin saya memang lemah selalu saja terpaku oleh harapan semu, bagaimana yea saya mengartikan semua ini,saya mencoba bertanya,bertanya pada malam dia hanya membisu bertanya pada siang juga sama lalu saya tanya pada angin,juga berlalu, tidak ada yang memberikan jawaban, sampai mulut mengucap kan mengapa mengapa dan mengapa!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar