Senin, 15 April 2013

Tidak akan lupa sebelum ingat


         Saya  tidak akan lupa sebelum saya ingat ,saya  mencoba untuk menulis,namun saya  lupa dengan apa yang akan saya tulis Karya juga tak jua ada .Hanya memikirkan bagaimana kehidupan yang ada, , difikiran saya  Selalu terbayang  bagaimana menjalaninya,sekarang saya sudah menjadi  seorang mahasiswa,sudah terlepas dari kekangan orang tua saat ini saya benar-benar bertempu dengan apa yang semua sifat dan kepribadian yang saya  munculkan,saya bisa berbuat apa saja semua tergantung pada pilihan saya kelak saya akan mempertanggung jawabkan semuanya .
Bukan dia atau dirinya juga bahkan bukan kamu  atau dirimu tapi saya dan dirisaya,semuanya sayalah  yang menentukan  saya mau apa bergantung dari sikap saya.Nanti  apakah saya bisa ???? jika hanya bertanya pada rumput yang bergoyang adakah jawaban yg di harap-harapkan. Baru saya sadari bahwa subuh telah di telan oleh pagi, rebah bayang memanjang termangu sendiri , awan kelabu mengendap tak mampu endus, kemana senyum dan tawa pergi .minder minder minder  keburukan inilah yang tidak pernah  pergi  dari diri saya, tidak akan pergi atau hanya masih belum bisa, sampai saat ini belum di pastikan oleh saya untuk jawaban yang tepatnya. Tidak banyak saya menciptakan puisi namun itu semua cukup untuk mengisi hati dan hari-hari yang sepi.
      Saat ini saya adalah saya, tidak seperti yang saya pernah harapkan menjadi orang yang luar biasa namun harapan dan angan-angan sudah terlalu jauh sehingga tidak kesampaian.kini tiada lagi bahagia yang saya rasakan kala hampa di temani duka ,tiada yang indah setelah saya merasa semua  perubahan yang saya rasakan, memukul sepiku, terusik jiwa ku
bebanlah semakin kian menunggu dalam benaku.ketika semua orang tersenyumdalam selimut kebahagian mereka aku merasa terjatuh,mungkin saya memang lemah selalu saja terpaku oleh harapan semu, bagaimana yea saya mengartikan semua ini,saya mencoba bertanya,bertanya pada malam dia hanya membisu bertanya pada siang juga sama lalu saya tanya pada angin,juga berlalu, tidak ada yang memberikan jawaban, sampai mulut mengucap kan mengapa mengapa dan mengapa!!!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar